Terima Surat di Era Tekno Info

Rabu 2 juni 2010, hari ini tak tau harus menulis apa. Karena lagi tak ada sesuatu yang ingin dituangkan dalam bentuk tulisan. Hanya saja, hari ini terlewati dengan perasaan yang masih tak nyaman seperti dua hari sebelumnya. Bingung, kata itulah yang paling sering keluar untuk menyiratkan perasaan hati yang seperti ini. mungkin juga akan ada kosa kata lain seperti gundah gulana, gelisah atau mungkin juga yang lain. Namun entah kenapa aku sendiri sering menggunakan kata bingung ketimbang yang lain.

Untuk urusan hati semoga ga akan berlarut-larut, sehingga ga akan berpengaruh terhadap yang lain. Satu hal yang menjadikan hari ini tidak berjalan dengan nayaman adalah karena tidak proaktifnya beberapa kawan di devisi lain, sehingga harus berpengaruh terhadap kinerja devisi yang aku gawangi. Tappi sudahlah, tak bagus membicarakan kekurangan orang lain. Semoga tidak terulang di lain waktu.

Satu hal yang cukup menyenangkan di hari ini, aku ketemu dengan teman lama. teman kuliah yang sempat dekat di hati. Hehe, jadi mengingat masa lalu. ya, masa ketika masih menempuh kuliah di kampus hijau kota kretek. Seseorang yang dulu pernah mengisi ruang kosong di hati. (wah-wah, lagi-lagi ngomongin hati). Memang beberapa waktu lalu dia menghubungiku dengan menggunakan nomor baru. Karena tak mengenal nomor barunya, dan aku cuekin. Namun akhirnya ada pengakuan dan terus berkomunikasi selama beberapa hari. Hingga hari ini, ketika aku ada kunjungan kerja ke kudus, aku hubungi dia untuk ketemuan. Meski harus melewati perdebatan untuk menentukan tempat ketemuan, akhirnya kita ketemu di salah satu mall.

Tak lama memang, dan tentunya tak nyaman untuk melakukan sebuah komunikasi yang baru. Baru karena sudah sangat-sangat lama kita tak bertemu. Apalagi untuk melakukan obrolan yang panjang. Obrolan berakhir ketika harus melanjutkan tugas masing-masing. Dalam perjalanan pulang, aku kirim sms kepadanya, aku bilang sory. Tapi dia bilang ga apa-apa. Yach, semoga lain kali ada waktu untuk ngobrol lebih banyak.

Mungkin itu salah satu hal yang membuatku senang hari ini. Namun ada lagi satu hal yang membuat aku terkejut. Sepulang dari kunjungan kerja, baru saja rehat melepas lelah, front office memanggilku. Ada surat buatku katanya. Sungguh aneh karena tak pernah berkirim surat ke Lasem, tiba-tiba dapat surat dari Lasem. Isinyapun tak cukup jelas. Dengan secarik kertas bertuliskan tangan yang (bagiku) cukup sulit memahaminya. Bukan karena tulisan tangannya, tapi juga susunan kalimatnya yang butuh pemahaman mendalam. Hehe..

Setelah membaca dan mengingat-ingat tentang isi surat yang disampaikan itu (ada karcis masuk rekreasi di kota Rembang, ada karcis parkir, ada uang kuno negara burma, dan juga pita cukai rokok), jadi keinget bahwa aku pernah diberitakan bahwa aku mengoleksi uang dari berbagai tahun dan pecahan. Itu karena wartawannya temen dekat dan tak sengaja ditanya tentang hobi unik, langsung sppontan aku jawab kalau aku punya uang berbagai tahun dan pecahan. Paginya terbit di salah satu koran lokal pantura timur. Mungkinkah dari berita itu beliau yang mengaku bernama A. Soesantio yang beralamat di Po.Box. 15 Lasem 59271 ini mengenalku dan mengira aku termasuk kolektor uang kuno yang sudah banyak koleksinya.

Tapi tak apalah, mungkin memang ini adalah salah satu jalan silaturahmi yang diatur oleh-Nya. Yang pasti aku juga berniat untuk membalas surat yang sudah dikirimkannya ke alamatku. Apalagi aku juga sudah disediakan amplop untuk membalas suratnya. Tapi yang jelas aku jadi bingung mau membalas dengan apa, koleksi uang juga tidak. Koleksi karcis parkir, lebih sering dibuang ketika dapat karcis itu. Karena lebih banyak keberatan untuk bayar parkir. Yach, apapun balasannya yang penting aku harus membalasnya. Semoga akan menambah saudara, minimal sahabat pena (kayak zaman-zaman dulu).

No comments:

Post a Comment